Mengenal Apa Itu Kelayakan Bisnis
Apa itu Kelayakan Bisnis?
Mari kita mengenal apa itu kelayakan bisnis, yatu suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.tujuan utama dilakukan studi kelaykan bisnis ini tentunya yang akan berdiri bisa berjalan sesuai harapan baik dalam jangka pendek atau panjang.
Bahasan selanjutnya adalah penjelasan beberapa kriteria investasi
Yang pertama ada, Payback Period, adalah metode evaluasi kelayakan suatu investasi dengan mencari periode yang diperlukan untuk mengembalikan jumlah investasi yang telah dikeluarkan berdasarkan arus kas yang diharapkan dari investasi yang didanai.Metode ini menghitung net cash flow dari operasi pada suatu periode sehingga diketahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengembalikan nilai investasi yang telah dibelanjakan dalam mendanai suatu proyek investasi.
Selanjutnya ada, Benefit Cost Ratio yang merupakan salah satu metode kelayakan investasi. Pada dasarnya perhitungan metode kelayakan investasi ini lebih menekankan kepada benefit (manfaat) dan perngorbanan (biaya/ cost) suatu invetasi, bisa berupa usaha, atau proyek. Pada umumnya jenis invetasi yang sering digunakan adalah proyek-proyek pemerintah dimana benefitnya jenis benefit langsung, manfaatnya akan terasa langsung pada masyarakat banyak.
Kemudian ada NVP, apa itu Net Present Value? secara ilmu ekonomi NPV dituliskan sebagai selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor. Dengan kata lain, NPV merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini.
IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar daripada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain). IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of return. Minimum acceptable rate of return adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor.
Contoh Kasus Perhitungan NPV (Net Present Value)
Sebuah proyek diperkirakan memiliki arus kas (cash flow = CF) sebagai berikut (yang bertanda negative berarti arus kas keluar / pengeluaran kas sedangkan yang bertanda positif berarti arus kas masuk / penerimaan kas) :
Tahun 0 : CF = -Rp 165 miliar
Tahun 1 : CF = Rp 63,12 miliar ; NI = Rp 13,62 miliar
Tahun 2 : CF = Rp 70,80 miliar ; NI = Rp 3,30 miliar
Tahun 3 : CF = Rp 91,08 miliar ; NI = Rp 29,10 miliar
Nilai Buku Rerata (average) = Rp 72 miliar
Hasil yang diharapkan dari proyek tersebut pada tingkat resiko yang dihadapi sebesar 15%.
Diharapkan proyek tersebut akan balik modal dalam waktu 2 tahun.
Comments
Post a Comment